Subhanallah, Jadi Imam Tetap di Mekkah, Pemuda Indonesia Berdarah Kalimantan, Sejak Umur 15 Tahun
Disebutkan bahwa ustaz Asal menjadi imam salat rawatib, tarawih, dan qiyamul lail di beberapa masjid di Makkah, antara lain: Masjid Al-Bashawiri dan Masjid ‘Asyur Bukhari (2012), Masjid Ar-Ridha (2013), Masjid Syekh ibn Utsmain (2014), Masjid Bin Laden (2015), dan Masjid Birrul Walidain (2016, 2018). Tahun 2017 ia tidak menjadi imam di Mekkah karena pulang ke kampung halamannya di Kandangan – Kalimantan Selatan, sekaligus menemui salah seorang gurunya yang bernama Tuan Guru Haji Ahmad Syairazi. Ustaz Asal lahir di Mekkah pada tahun 1997, anak pertama dari pasangan Ustaz Yanto dan Ustazah Mariyati. Meski sejak lahir menetap di Mekkah, kewarganegaraan ustaz Asal tetap Indonesia
Ayah dan ibunya berasal dari Ambutun, Kandangan, Kalimantan Selatan. Berikut cerita lengkap Nur Hidayatullah Yuzarsif: “Asal” begitu panggilan guru dan ulama Makkah kepadanya, tidak pernah mondok seperti kebanyakan ustadz pada umumnya. Ia mukim di rumah orang tuanya di Makkah. Di usia 12 tahun ia menyelesaikan hafalan Alquran, dan meraih ijazah hafalan Alquran dengan predikat “Excellent” dari Lembaga Hafalan Alquran tingkat Kota Makkah. Ia telah menamatkan bacaan dan hafalan Alquran serta masih rutin mereview di bawah bimbingan Imam Masjidil Haram Syekh Dr Hasan Bukhari, bahkan sudah menamatkan Alquran riwayat Syu’bah bin ‘Ashim Al-Kufi di bawah bimbingan Imam Masjidil Haram tersebut. Pemuda yang suka mendendangkan nasyid ini juga pernah meraih juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Kota Makkah, dan peringkat utama dengan Predikat Exelent pada Musabaqah Hifzhil Qur’an di Masjid al-Kuwaiti.